Minggu, 11 Agustus 2013

Baptisan Air

PELBAGAI PEMBAPTISAN YANG DIAJARKAN
DALAM PERJANJIAN BARU

Oleh

Agus Marada, MPM



PASAL I

PENDAHULUAN


Baptisan atau Baptis adalah istilah yang sangat popular dalam dunia kekristenan. Hal ini berkaitan erat dengan praktek upacara Kristen yang berhubungan dengan penyaluran anugerah Tuhan bagi setiap orang percaya melalui pembaptisan yang dilakukan dengan menjadikan air sebagai medianya. Walaupun yang diakui secara luas hanyalah baptisan air, namun pada kenyataannya tidak dapat dipungkiri bahwa dalam Perjanjian Baru kita dapat menemukan adanya berbagai pembaptisan sebagaimana dicatat oleh penulis Surat Ibrani: “yaitu ajaran tentang pelbagai pembaptisan, penumpangan tangan, kebangkitan orang-orang mati dan hukuman kekal.” [1]
Dalam membahas tema sesuai dengan judul “Pelbagai Pembaptisan Yang Diajarkan Dalam Perjanjain Baru”, para penulis berusaha memaparkan pokok-pokok pikiran mengenai: praktek-praktek pembaptisan yang dikenal luas dalam dunia kekristenan, arti kata pembaptisan dalam bahasa aslinya (bahasa Yunani) dan tradisi Mikvah yang dipraktekkan oleh orang-orang Yahudi, dan juga istilah pembaptisan dihubungkan dengan karya penyelamatan.
Sudah sejak lama “pembaptisan” telah menjadi pokok pengajaran dan praktek iman yang begitu luas diperdebatkan dalam dunia kekristenan, khususnya antara kalangan Ekumenical di satu pihak dan kelompok Adventistal, Evangelical, serta Pentsakostal pada pihak lainnya. Melalui tulisan ini para penulis memaparkan hasil observasi para penulis mengenai tema ini di sepanjang Kitab Perjanjian Baru untuk memberikan uraian komprehensif agar para pembaca dapat memiliki pemahaman lengkap, yang pada akhirnya dapat menjelaskan menengenai pokok ini kepada sesama saudara seiman dan dunia kekristenan pada umumnya.
























PASAL II

PEMBAPTISAN YANG DIKENAL DALAM DUNIA KEKRISTENAN


Dalam banyak organisasi dan lembaga kekristenan, khususnya ketika bersinggungan dengan keanggotaan gereja, biasanya yang dijadikan patokan adalah “Anda dibaptis oleh siapa?” Atau “Yang membaptis Anda dari organisasi gereja mana?” Biasanya yang dimaksud ketika mendengar dan mengajukan pertanyaan ini selalu menunjuk kepada baptisan air. Baptisan air adalah praktek iman yang diterima oleh semua umat Kristen, namun sekaligus juga menjadi sumber perdebatan.
Hal ini tidak mengherankan dengan adanya berbagai kelompok yang berusaha menarik anggota-anggota dari kelompok lainnya untuk menjadi bagian dari kelompok tersebut demi tujuan-tujuan tertentu.
Kalangan Ekumenical mengajarkan dan mempraktekkan bahwa sakramen baptisan air dilakukan dengan cara memercikkan air yang diambil dari sebuah mangkuk kecil kepada orang-orang percaya yang menjadi anggotanya hanya sekali seumur hidup dengan melakukannya dalam upacara ibadah di dalam gedung gereja. Sedangkan kalangan Evangelical, Adventistal dan Pentakostal melakukannya dengan menyelamkan orang tersebut ke dalam air yang banyak yang biasanya dilakukan di dalam kolam yang telah diisi penuh dengan air yang telah disediakan di dalam atau di lingkungan gedung gereja. Jika kolam tidak tersedia di lingkungan gedung gereja, maka baptisan air dapat dilakukan di mana saja yang memungkinkan dengan tersedianya air yang cukup untuk menenggelamkan orang yang hendak dibaptis tersebut. Kalangan Evangelical, Adventistal dan Pentakostal kebanyakan tidak mempermasalahkan apakah seseorang percaya itu dapat menerima sakramen baptisan air hanya sekali saja seumur hidupnya atau dua kali ataupun bahkan berkali-kali. Yang terpenting bagi mereka adalah bahwa ketika Anda ingin menjadi anggota kelompok mereka maka Anda harus dibaptiskan ke dalam air dengan cara mereka.
Kelompok Pentakostal mengajarkan dan mempraktekkan bukan hanya baptisan air, mereka juga ada yang mereka sebut sebagai baptisan Roh Kudus yang disertai dengan karunia berkata-kata dalam bahasa roh atau berbahasa lidah yang merupakan tanda utamanya. Pengalaman baptisan ke dalam Roh Kudus yang kalangan Pentakostal mempercayainya, adalah penggenapan dari janji Tuhan Yesus dalam Injil Lukas[2] yang telah dimulai ketika Roh Kudus turun ke atas para murid sebagaimana dicatat dalam Kisah Para Rasul pasal 2.
Selain kedua macam pembaptisan yang telah ditulis di atas, masih ada lagi baptisan yang disebut sebagai baptisan api yang selain dipercaya sebagai penghukuman bagi orang-orang yang menolak untuk percaya, namun ada beberapa dari kalangan Pentakostal mempercayainya sebagai pengalaman yang sama dengan baptisan Roh Kudus berdasarkan Kitab Kisah Para Rasul[3], ada juga yang menyebutnya sebagai baptisan kuasa.
Meskipun praktek pelaksanaannya berbeda-beda, baptisan yang paling banyak dikenal dan diterima secara umum dalam dunia kekristenan (Ecumenical, Penakostal, Evangelical dan Adventistal, bahkan Katholikal) adalah baptisan air. Lalu baptisan Roh Kudus yang diterima oleh kalangan Pentakostal yang ditandai oleh bahasa lidah, dan juga baptisan api yang praktek dan artinya masih merupakan perbincangan yang belum menemukan titik temu.






PASAL III

ARTI PEMBAPTISAN


Arti Kata Pembaptisan Dalam Bahasa Yunani
Dalam bahasa Yunani yang merupakan bahasa asli kitab Perjanjian Baru, istilah baptis, baptisan atau pembaptisan berasal dari kata βάπτω - baptō[4], yang memiliki arti berdasarkan penggunaan kata tersebut. Beberapa contoh: kata Βαπτιστής diterjemahkan menjadi “yang membaptis”, Βαπτίζω diterjemahkan menjadi dibaptis, dan βαπτισμός menjadi pembaptisan, dan seterusnya. Dalam tata bahasa Yunani, kata baptis telah mengalami perluasan arti sehingga tidak hanya berarti diselamkan saja, tetapi juga dapat diartikan sebagai membasuh dengan air, mencuci, membersihkan diri sendiri, dan mandi. Jadi kata baptis = bapto/ baptisma/ baptiszo = immerse/dip = dicelup semuanya/selam, dapat juga berarti = pennyucian, pembersihan & pembasuhan.
“dan kalau pulang dari pasar mereka juga tidak makan kalau tidak lebih dahulu membersihkan (Strong; baptizo) dirinya. Banyak warisan lain lagi yang mereka pegang, umpamanya hal mencuci cawan, kendi dan perkakas-perkakas tembaga.” [5]
Kata membersihkan pada ayat di atas dalam bahasa aslinya adalah “baptizō” , sedangkan kata mencuci bahasa aslinya adalah “baptismos”.
“karena semuanya itu, di samping makanan minuman dan pelbagai macam pembasuhan (baptismos), hanyalah peraturan-peraturan untuk hidup insani, yang hanya berlaku sampai tibanya waktu pembaharuan.”[6]
Kata asli dari “pembasuhan” di atas adalah “baptismos”. Penulis kitab Ibrani mengartikan kata baptis bukan sebagai menyelam, tetapi membasuh, dan membasuh tidak harus dan tidak perlu diselamkan.

Ritual Mikvah Bangsa Yahudi.
Bangsa Yahudi mengenal baptisan sebagai ritual penyucian/pemandian untuk membersihkan dosa. Mereka harus membersihkan seluruh tubuhnya dengan air yang mengalir, dan tidak ada sedikitpun bagian tubuh yang tidak terkena air. Hal ini harus dilakukan agar menjadi kudus & layak kembali dihadapan Tuhan. [7]
Ritual pembersihan Yahudi itu disebut Mikvah, yang artinya pengumpulan, dalam konteks ini adalah kumpulan air. Dan airnya harus yang “hidup,” artinya air yang bergerak / mengalir. Caranya dengan membenamkan seluruh tubuh orang yang akan dibersihkan.
Menurut Rabbi Maurice Lamm, pembersihan dengan pencelupan Mikvah merupakan aktualisasi suatu transisi/ peralihan dari identitas yang lama menjadi identitas yang baru. Ritual ini dilakukan pada kolam air pencelupan.
Pemahaman terhadap tradisi & aturan ritual Mikvah inilah yang membuat para orang Farisi mau dibaptis oleh Yohanes pembaptis. Karena mereka takut tidak layak untuk bertemu dengan Mesias mereka yang akan datang. Tetapi sayangnya mereka tidak mengerti, bahwa Yohanes membaptis mereka agar mereka dapat menerima Mesiasnya datang setelah itu yaitu Yesus.
Jika benar apa yang dikatakan Rabbi Lamm, maka Yesus dibaptis sebagai transisi dari dirinya yang lama yang dilahirkan sebagai Anak Manusia, untuk menjadi Anak Tuhan, sebagaimana yang BapaNya katakan saat Ia dibaptis air & Roh Kudus!



PASAL IV

PEMBAPTISAN DALAM KARYA PENYELAMATAN


Pembaptisan adalah perintah langsung Tuhan Yesus yang berhubungan erat dengan karya penyelamatan bagi jiwa-jiwa yang terhilang[8]. Dengan memperhatikan isi Perjanjian Baru, dapat dilihat bahwa ada beberapa pembaptisan yang dialami oleh setiap orang yang percaya.
1.      Baptisan Air oleh Yohanes Pembaptis (Matius 3:1-17)
2.      Baptisan Api (Lukas 3:16)
3.      Baptisan Air oleh murid-murid Yesus sebelum hari Pentakosta (Yohanes 3:22; 4:2)
4.      Baptisan yang harus diterima Yesus (Lukas 12:50) – Penderitaan?
5.      Baptisan Roh Kudus (Kisah Para Rasul 2:1-4)
6.      Baptisan Air oleh murid-murid Yesus sesudah hari Pentakosta (dimulai dari Kisah Para Rasul 2:41)
7.      Baptisan ke dalam tubuh Kristus (Galatia 3:27)

Keselamatan terjadi ketika seseorang mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya di dalam hatinya bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati[9]. Di dalam pasal yang sama Paulus menuliskan bahwa pengakuan kepada ke-Tuhan-an Yesus Kristus berasal dari hati yang percaya kepada Injil yang didengar melalui pemberitaan orang-orang yang diutus oleh Tuhan melalui gereja-Nya[10].
Kata Yunani λουτρόν loutron, ketika Paulus menjelaskan peranan dan tanggung jawab seorang suami dalam keluarga dengan memberikan bimbingan firman, juga di dalamnya memiliki konotasi arti sebagai pembaptisan. Dengan demikian ketika seseorang utusan Tuhan memberitakan Injil maka si pemberita itu sedang membasuh dan memandikan, atau dengan kata lain membaptis para pendengarnya dengan Firman Tuhan[11]. Dalam pengalaman Kornelius kita dapat melihat proses keselamatan itu terjadi ketika Petrus memberitakan Firman Tuhan, Roh Kudus menyucikan hati Kornelius dan seisi rumahnya saat mereka percaya.
Melalui peristiwa itu Perjanjian Baru menjelaskan bahwa seseorang dalam mengalami proses penyelamatan harus terlebih dahulu dibaptis dengan Firman, lalu dibaptis ke dalam tubuh Kristus, kemudian dibaptis ke dalam air, dan dibaptis ke dalam Roh Kudus. Makna pelbagai aspek baptisan adalah bentuk ketaatan seseorang kepada perintah dan ke-Tuhan-an Yesus Kristus. Setiap orang percaya tidak hanya mengalami yang disebut baptisan air, berikut ini proses keselamatan dihubungkan dengan pelbagai baptisan yang diajarkan Perjanjian Baru.
Aspek-Aspek Rohani Pelbagai Pembaptisan
Proses
Yang Dialami
Pelaku
Harapan Hasil
Pemberitaan Injil
Dibaptis dalam firman
Hamba Tuhan dan Tuhan Yesus
Percaya
Dimeteraikan dengan Roh Kudus
Dibaptis ke dalam Tubuh Kristus
Tuhan Yesus
Pengakuan akan ke-Tuhan-an Yesus
Mengaku Yesus adalah Tuhan
Dibaptis ke dalam air
Hamba Tuhan
Hati nurani yang baru
Menerima karunia Roh Kudus
Baptisan Roh Kudus
Tuhan Yesus dan Hamba Tuhan
Kuasa untuk menjadi saksi




PASAL V

KESIMPULAN


Baptisan tidak hanya melulu baptisan air, ada berbagai macam baptisan yang diajarkan oleh Perjanjian Baru, walaupun secara eksplisit yang dikenal dan diterima serta diakui secara luas adalah baptisan air. Penekanan yang berlebihan hanya kepada baptisan air yang dilakukan gereja pada saat ini menimbulkan berbagai macam pertikaian dan perpecahan.
Sudah saatnya gereja tidak hanya berfokus pada baptisan air, tetapi juga harus memberikan perhatian kepada keseluruhan pengajaran Perjanjian Baru sehubungan dengan pelbagai baptisan.



[1] Ibrani 6:2
[2] Lukas 24:49
[3] Kisah Para Rasul 2:3-4
[4] James Strong, Strong's Exhaustive Concordance, 1890.
[5] Markus 7:4
[6] Ibrani 9:10
[7] Imamat 17:15,16; Bilangan 19:7; Ulangan 23:11
[8] Markus 16:15, Matius 28:18-20
[9] Roma 10:9-10
[10] Roma 10:13-15
[11] Efesus 5:26

Sabtu, 10 Agustus 2013

Amanat Agung YESUS KRISTUS (Matius 28:18-20)

Amanat Agung YESUS KRISTUS (Matius 28:18-20)

Mengapa Amanat itu Agung?
Alasan keagungan dari amanat itu: “Karena itu …”
Amanat itu Agung karena yang memberikan amanat itu adalah seorang pribadi yang agung: YESUS KRISTUS. Siapakah YESUS KRISTUS itu?
·         Tuhan sejati yang telah menjadi manusia sejati. Datang ke dunia sesuai dengan nubuat para nabi dalam Perjanjian Lama.
·         Tokoh sentral dalam sejarah peradaban manusia.
·         Sudah mati dan telah bangkit dari antara orang mati, lalu naik ke surga.
·         Telah menerima segala kuasa di surga dan di bumi.
Segala kuasa di sorga dan di bumi berada di tangan Yesus Kristus, manusia paling agung di seluruh alam semesta. Dia adalah Raja di atas segala raja, Tuhan di atas segala tuan. PemerintahanNya kekal selama-lamanya, dari generasi ke generasi di sepanjang sejarah manusia.

Kepada siapa Amanat itu diberikan?
Amanat itu diberikan kepada para murid – ke-11 murid. Siapakah ke-11 murid itu? Ada beberapa kualitas yang dimiliki oleh ke-11 murid
Kualitas para murid menurut Injil-Injil
Injil Matius:
1.       Orang-orang yang terpanggil oleh Tuhan Yesus – Matius 4:18-22. Mengalami perjumpaan pribadi dengan Tuhan Yesus.
a.       Petrus dan Andreas bersaudara, sedang menebarkan jala di danau.
b.      Yakobus dan Yohanes bersaudara, sedang membereskan jala di dalam perahu bersama ayah mereka.
2.       Meninggalkan jala dan mengikut Yesus. Meninggalkan perahu serta ayahnya dan mengikut Yesus. Matius 8:18-22 – Yesus menjadi yang terutama dalam hidup mereka.
3.       Menyaksikan mujizat-mujizat dan pekerjaan Tuhan – Matius 4:23-25. Mengalami dan melihat sendiri Tuhan bekerja.
4.       Datang kepada Yesus untuk mendengar dan diajar oleh Tuhan Yesus – Matius 5:1-2.
5.       Menerima kuasa dari Tuhan Yesus untuk mengusir setan dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan – Matius 10:1-4.
6.       Dilatih dan diutus untuk menang dalam berbagai kesulitan dan kesukaran – Matius 10:16.
7.       Menerima karunia untuk mengetahui rahasia-rahasia kerajaan Tuhan – Matius 13:11.

Injil Markus dan Lukas, serta Yohanes:
No
Keterangan Ayat
Panggilan Yesus
Tanggapan
1
Lukas 6:19 datang untuk menjamah Yesus, mengalami kuasa Yesus dan disembuhkan
Menerima kelegaan (Matius 11:28)
Mendengarkan suara Tuhan dan percaya (Yohanes 8:30)
2
Lukas 6:17-18 pada suatu tempat yang datar: di situ berkumpul sejumlah besar murid
Mendengarkan suara Tuhan dan melakukannya (Matius 7:24)
Tetap di dalam Firman (Yohanes 8:31)
Benar-benar murid Yesus
3
Lukas 6:12-13 Yesus berada di bukit doa. Ia memanggil murid-muridNya kepadaNya
Mengetahui kebenaran (Yohanes 8:32)
Kebenaran itu memerdekakan (Yohanes 8:32)
4
Lukas 12:13 lalu memilih dari antara mereka 12 orang, yang disebutNya rasul
Mengetahui kehendak Tuhan (Yohanes 15:16)
(Markus 3:13-15)
·         Menyertai Yesus
·         Diutus untuk memberitakan Injil
·         Diberi kuasa untuk mengusir setan


Isi Amanat Agung
1.       Pergilah
Pergi – jangan tidur-tidur, jangan duduk-duduk, jangan berdiri-berdiri
Berjalan kepada suatu tujuan: “Save the Lost at Any Cost”
Kristen artinya “Seperti Kristus” – “diurapi untuk tujuan penyelamatan jiwa-jiwa yang terhilang”
Ilustrasi:
·         Rumah Anda terbakar di tengah malam dan tetangga Anda mengetahuinya
·         Seorang ayah di Sulawesi Selatan ketika rumahnya terbakar lari masuk ke dalam rumah untuk menyelamatkan ke-2 anaknya
·         Seorang ibu yang buruk rupa karena menyelamatkan puterinya dari kebakaran

2.       Jadikanlah semua bangsa muridKu
Fokus utama setiap murid Tuhan: MENJADIKAN MURID YANG MEMURIDKAN
Apa yang menjadi perhatian utama gereja saat ini?
Doa, Ibadah/Kebaktian, Perjamuan Kudus, Penginjilan, Memperhatian Orang Miskin à semuanya harus bermuara pada PEMURIDAN: “Menjadikan Murid yang Memuridkan”
Siapa yang harus dimuridkan? Para pemimpin gereja, orang-orang percaya di gereja, orang-orang yang belum percaya di lingkungan kita, dan semua bangsa.

3.       Baptislah mereka dalam nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus
Baptis artinya: diselamkan, ditenggelamkan, dicelupkan, dibasuh, disucikan
Dibaptis ke dalam apa? Ke dalam percikan air? Bukan! Ke dalam air yang banyak? Bukan!
“Baptislah mereka di dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus!”
Maksudnya?
·         Tenggelamkan mereka dalam nama Bapa. Buatlah mereka mengalami kasih Bapa, jadilah bapa bagi mereka! Lukas 15:11-32. Dalam kasih Bapa ada:
1)      rasa aman
2)      identitas diri
3)      rasa berarti (berharga)
4)      penerimaan
5)      pengampunan
6)      tujuan hidup
7)      alasan (motivasi) untuk hidup
·         Tenggelamkan mereka dalam nama Putera, mengalami kehidupan Sang Putera. 1Korintus 11:1 – “Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus.” Jadilah teladan bagi mereka. 1Petrus 2:21-23 – Mengikuti jejak Kristus. Miliki pirian dan perasaan Kristus, kehidupan Sang Putera (Kristus) diringkaskan dalam Filipi 2:5-8.
1)      Tidak mempertahankan milikNya – penyerahan hak
2)      Mengosongkan diri sendiri – mematikan keakuan
3)      Mengambil rupa seorang hamba – Raja yang melayani dengan sukarela
4)      Menjadi sama dengan manusia – mau berempati, ikut merasakan, belajar menerima orang lain apa adanya (Roma 15:7)
5)      Merendahkan diriNya – mau melakukan keinginan orang lain, mencari kesenangan dan kebaikan untuk orang lain (Matius 26:39)
6)      Taat sampai mati – kehidupan yang konsisten, tidak diombang-ambingkan oleh pendapat orang lain, tidak mencari jalan pintas (Ibrani 5:7-8)
7)      Sampai mati di kayu salib – rela dicemooh, disalah mengerti oleh orang lain, dimaki, diolok-olok, dicemooh, diludahi, menjadi terkutuk (1Petrus 2:21-23, Galatia 3:13)
·         Tenggelamkan mereka dalam nama Roh Kudus, dalam kuasa Roh Kudus. Hidup dalam kekudusan, dimeteraikan oleh Roh Kudus (Efesus 1:13-14), hidup dalam kuasa. Tanda seseorang hidup dalam Roh:
1)      Kemerdekaan – 2Korintus 3:17 tidak dikuasai oleh dosa (kesombongan, iri hati, dst), tidak dikuasai oleh rasa sungkan (minder, takut manusia, menyenangkan perasaan orang)
2)      Perubahan hidup – 2Korintus 3:18 ada pertumbuhan rohani yang nyata
3)      Penyataan Roh Kudus – 1Korintus 12:7-11:
§  Karunia untuk berkata-kata dengan hikmat
§  Karunia untuk berkata-kata dengan pengetahuan
§  Iman
§  Karunia untuk menyembuhkan
§  Kuasa untuk mengadakan mujizat
§  Karunia untuk bernubuat
§  Karunia untuk membedakan bermacam-macam roh
§  Karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh
§  Karunia untuk menafsirkan bahasa roh
4)      Buah Roh – Galatia 5:22-23
§  Kasih
§  Sukacita
§  Damai sejahtera
§  Kesabaran
§  Kemurahan
§  Kebaikan
§  Kesetiaan
§  Kelemahlembutan
§  Penguasaan diri
5)      Menyenangkan Roh Kudus – Efesus 4:30-32 ramah seorang kepada yang lain, penuh kasih mesra, dan saling mengampuni
Apakah mereka boleh dibaptis ke dalam air? SANGAT BOLEH! Diselamkan ke dalam air, karena ada hubungannya dengan kelahiran baru.

4.       Ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu
Apa yang diperintahkan Yesus kepada para murid (kepada kita)?
Aturan Emas (Golden Rule) yang terdapat dalam Matius 7:12 “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”
Perintah Agung yang tercatat dalam Matius 22:37-40
·         Mengasihi Tuhan
·         Mengasihi diri sendiri
·         Mengasihi sesama
Perintah langsung yang tertulis dalam Amanat Agung dalam Matius 28:18-20
·         Jaminan Keselamatan
·         Baptisan Air
·         Pergi dan Jadikan Murid
Perintah Baru dari Tuhan Yesus dalam Yohanes 13:34-35 Saling Mengasihi dengan Kasih Yesus – adalah tanda murid Yesus

5.       Ketahuilah Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir jaman



Sikap kita kepada Amanat Agung