PELBAGAI
PEMBAPTISAN YANG DIAJARKAN
DALAM
PERJANJIAN BARU
Oleh
Agus Marada, MPM
PASAL I
PENDAHULUAN
Baptisan atau Baptis adalah istilah yang
sangat popular dalam dunia kekristenan. Hal ini berkaitan erat dengan praktek
upacara Kristen yang berhubungan dengan penyaluran anugerah Tuhan bagi setiap
orang percaya melalui pembaptisan yang dilakukan dengan menjadikan air sebagai
medianya. Walaupun yang diakui secara luas hanyalah baptisan air, namun pada
kenyataannya tidak dapat dipungkiri bahwa dalam Perjanjian Baru kita dapat menemukan
adanya berbagai pembaptisan sebagaimana dicatat oleh penulis Surat Ibrani:
“yaitu ajaran tentang pelbagai pembaptisan, penumpangan tangan, kebangkitan
orang-orang mati dan hukuman kekal.” [1]
Dalam membahas tema sesuai dengan judul
“Pelbagai Pembaptisan Yang Diajarkan Dalam Perjanjain Baru”, para penulis
berusaha memaparkan pokok-pokok pikiran mengenai: praktek-praktek pembaptisan
yang dikenal luas dalam dunia kekristenan, arti kata pembaptisan dalam bahasa
aslinya (bahasa Yunani) dan tradisi Mikvah yang dipraktekkan oleh orang-orang
Yahudi, dan juga istilah pembaptisan dihubungkan dengan karya penyelamatan.
Sudah sejak lama “pembaptisan” telah menjadi
pokok pengajaran dan praktek iman yang begitu luas diperdebatkan dalam dunia
kekristenan, khususnya antara kalangan Ekumenical di satu pihak dan kelompok
Adventistal, Evangelical, serta Pentsakostal pada pihak lainnya. Melalui
tulisan ini para penulis memaparkan hasil observasi para penulis mengenai tema
ini di sepanjang Kitab Perjanjian Baru untuk memberikan uraian komprehensif
agar para pembaca dapat memiliki pemahaman lengkap, yang pada akhirnya dapat
menjelaskan menengenai pokok ini kepada sesama saudara seiman dan dunia
kekristenan pada umumnya.
PASAL II
PEMBAPTISAN YANG DIKENAL DALAM DUNIA KEKRISTENAN
Dalam banyak organisasi dan lembaga
kekristenan, khususnya ketika bersinggungan dengan keanggotaan gereja, biasanya
yang dijadikan patokan adalah “Anda dibaptis oleh siapa?” Atau “Yang membaptis
Anda dari organisasi gereja mana?” Biasanya yang dimaksud ketika mendengar dan
mengajukan pertanyaan ini selalu menunjuk kepada baptisan air. Baptisan air
adalah praktek iman yang diterima oleh semua umat Kristen, namun sekaligus juga
menjadi sumber perdebatan.
Hal ini tidak mengherankan dengan adanya
berbagai kelompok yang berusaha menarik anggota-anggota dari kelompok lainnya
untuk menjadi bagian dari kelompok tersebut demi tujuan-tujuan tertentu.
Kalangan Ekumenical mengajarkan dan
mempraktekkan bahwa sakramen baptisan air dilakukan dengan cara memercikkan air
yang diambil dari sebuah mangkuk kecil kepada orang-orang percaya yang menjadi
anggotanya hanya sekali seumur hidup dengan melakukannya dalam upacara ibadah
di dalam gedung gereja. Sedangkan kalangan Evangelical, Adventistal dan
Pentakostal melakukannya dengan menyelamkan orang tersebut ke dalam air yang banyak
yang biasanya dilakukan di dalam kolam yang telah diisi penuh dengan air yang
telah disediakan di dalam atau di lingkungan gedung gereja. Jika kolam tidak
tersedia di lingkungan gedung gereja, maka baptisan air dapat dilakukan di mana
saja yang memungkinkan dengan tersedianya air yang cukup untuk menenggelamkan
orang yang hendak dibaptis tersebut. Kalangan Evangelical, Adventistal dan
Pentakostal kebanyakan tidak mempermasalahkan apakah seseorang percaya itu
dapat menerima sakramen baptisan air hanya sekali saja seumur hidupnya atau dua
kali ataupun bahkan berkali-kali. Yang terpenting bagi mereka adalah bahwa
ketika Anda ingin menjadi anggota kelompok mereka maka Anda harus dibaptiskan
ke dalam air dengan cara mereka.
Kelompok Pentakostal mengajarkan dan
mempraktekkan bukan hanya baptisan air, mereka juga ada yang mereka sebut
sebagai baptisan Roh Kudus yang disertai dengan karunia berkata-kata dalam
bahasa roh atau berbahasa lidah yang merupakan tanda utamanya. Pengalaman
baptisan ke dalam Roh Kudus yang kalangan Pentakostal mempercayainya, adalah
penggenapan dari janji Tuhan Yesus dalam Injil Lukas[2]
yang telah dimulai ketika Roh Kudus turun ke atas para murid sebagaimana
dicatat dalam Kisah Para Rasul pasal 2.
Selain kedua macam pembaptisan yang
telah ditulis di atas, masih ada lagi baptisan yang disebut sebagai baptisan
api yang selain dipercaya sebagai penghukuman bagi orang-orang yang menolak
untuk percaya, namun ada beberapa dari kalangan Pentakostal mempercayainya
sebagai pengalaman yang sama dengan baptisan Roh Kudus berdasarkan Kitab Kisah
Para Rasul[3],
ada juga yang menyebutnya sebagai baptisan kuasa.
Meskipun praktek pelaksanaannya
berbeda-beda, baptisan yang paling banyak dikenal dan diterima secara umum
dalam dunia kekristenan (Ecumenical, Penakostal, Evangelical dan Adventistal,
bahkan Katholikal) adalah baptisan air. Lalu baptisan Roh Kudus yang diterima
oleh kalangan Pentakostal yang ditandai oleh bahasa lidah, dan juga baptisan
api yang praktek dan artinya masih merupakan perbincangan yang belum menemukan
titik temu.
PASAL III
ARTI PEMBAPTISAN
Arti
Kata Pembaptisan Dalam Bahasa Yunani
Dalam bahasa Yunani yang merupakan
bahasa asli kitab Perjanjian Baru, istilah baptis, baptisan atau pembaptisan
berasal dari kata βάπτω - baptō[4], yang memiliki arti berdasarkan
penggunaan kata tersebut. Beberapa contoh: kata Βαπτιστής diterjemahkan menjadi “yang membaptis”, Βαπτίζω diterjemahkan menjadi “dibaptis”, dan βαπτισμός menjadi “pembaptisan”, dan seterusnya. Dalam tata bahasa Yunani, kata baptis telah mengalami
perluasan arti sehingga tidak hanya berarti diselamkan saja, tetapi juga dapat
diartikan sebagai membasuh dengan air, mencuci, membersihkan diri sendiri, dan
mandi. Jadi kata baptis = bapto/ baptisma/ baptiszo = immerse/dip = dicelup semuanya/selam, dapat juga berarti = pennyucian, pembersihan & pembasuhan.
“dan kalau
pulang dari pasar mereka juga tidak makan kalau tidak lebih dahulu membersihkan
(Strong; baptizo) dirinya. Banyak warisan lain lagi yang mereka pegang,
umpamanya hal mencuci cawan, kendi dan perkakas-perkakas tembaga.” [5]
Kata membersihkan pada ayat di atas
dalam bahasa aslinya adalah “baptizō” , sedangkan kata mencuci bahasa aslinya
adalah “baptismos”.
“karena semuanya
itu, di samping makanan minuman dan pelbagai macam pembasuhan (baptismos),
hanyalah peraturan-peraturan untuk hidup insani, yang hanya berlaku sampai
tibanya waktu pembaharuan.”[6]
Kata asli dari “pembasuhan” di atas
adalah “baptismos”. Penulis kitab Ibrani mengartikan kata baptis bukan sebagai
menyelam, tetapi membasuh, dan membasuh tidak harus dan tidak perlu diselamkan.
Ritual
Mikvah Bangsa Yahudi.
Bangsa Yahudi mengenal baptisan sebagai
ritual penyucian/pemandian untuk membersihkan dosa. Mereka harus membersihkan
seluruh tubuhnya dengan air yang mengalir, dan tidak ada sedikitpun bagian
tubuh yang tidak terkena air. Hal ini harus dilakukan agar menjadi kudus &
layak kembali dihadapan Tuhan. [7]
Ritual pembersihan Yahudi itu disebut
Mikvah, yang artinya pengumpulan, dalam konteks ini adalah kumpulan air. Dan
airnya harus yang “hidup,” artinya air yang bergerak / mengalir. Caranya dengan
membenamkan seluruh tubuh orang yang akan dibersihkan.
Menurut Rabbi Maurice Lamm, pembersihan
dengan pencelupan Mikvah merupakan aktualisasi suatu transisi/ peralihan dari
identitas yang lama menjadi identitas yang baru. Ritual ini dilakukan pada
kolam air pencelupan.
Pemahaman terhadap tradisi & aturan
ritual Mikvah inilah yang membuat para orang Farisi mau dibaptis oleh Yohanes
pembaptis. Karena mereka takut tidak layak untuk bertemu dengan Mesias mereka yang
akan datang. Tetapi sayangnya mereka tidak mengerti, bahwa Yohanes membaptis
mereka agar mereka dapat menerima Mesiasnya datang setelah itu yaitu Yesus.
Jika benar apa yang dikatakan Rabbi
Lamm, maka Yesus dibaptis sebagai transisi dari dirinya yang lama yang
dilahirkan sebagai Anak Manusia, untuk menjadi Anak Tuhan, sebagaimana yang
BapaNya katakan saat Ia dibaptis air & Roh Kudus!
PASAL IV
PEMBAPTISAN DALAM KARYA PENYELAMATAN
Pembaptisan adalah perintah langsung
Tuhan Yesus yang berhubungan erat dengan karya penyelamatan bagi jiwa-jiwa yang
terhilang[8].
Dengan memperhatikan isi Perjanjian Baru, dapat dilihat bahwa ada beberapa
pembaptisan yang dialami oleh setiap orang yang percaya.
1. Baptisan
Air oleh Yohanes Pembaptis (Matius 3:1-17)
2. Baptisan
Api (Lukas 3:16)
3. Baptisan
Air oleh murid-murid Yesus sebelum hari Pentakosta (Yohanes 3:22; 4:2)
4. Baptisan
yang harus diterima Yesus (Lukas 12:50) – Penderitaan?
5. Baptisan
Roh Kudus (Kisah Para Rasul 2:1-4)
6. Baptisan
Air oleh murid-murid Yesus sesudah hari Pentakosta (dimulai dari Kisah Para
Rasul 2:41)
7. Baptisan
ke dalam tubuh Kristus (Galatia 3:27)
Keselamatan terjadi ketika seseorang
mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya di dalam hatinya bahwa Allah
telah membangkitkan Dia dari antara orang mati[9].
Di dalam pasal yang sama Paulus menuliskan bahwa pengakuan kepada ke-Tuhan-an
Yesus Kristus berasal dari hati yang percaya kepada Injil yang didengar melalui
pemberitaan orang-orang yang diutus oleh Tuhan melalui gereja-Nya[10].
Kata Yunani λουτρόν – loutron, ketika Paulus
menjelaskan peranan dan tanggung jawab seorang suami dalam keluarga dengan memberikan
bimbingan firman, juga di dalamnya memiliki konotasi arti sebagai pembaptisan.
Dengan demikian ketika seseorang utusan Tuhan memberitakan Injil maka si
pemberita itu sedang membasuh dan memandikan, atau dengan kata lain membaptis
para pendengarnya dengan Firman Tuhan[11]. Dalam
pengalaman Kornelius kita dapat melihat proses keselamatan itu terjadi ketika
Petrus memberitakan Firman Tuhan, Roh Kudus menyucikan hati Kornelius dan seisi
rumahnya saat mereka percaya.
Melalui peristiwa itu Perjanjian Baru
menjelaskan bahwa seseorang dalam mengalami proses penyelamatan harus terlebih
dahulu dibaptis dengan Firman, lalu dibaptis ke dalam tubuh Kristus, kemudian
dibaptis ke dalam air, dan dibaptis ke dalam Roh Kudus. Makna pelbagai aspek baptisan
adalah bentuk ketaatan seseorang kepada perintah dan ke-Tuhan-an Yesus Kristus.
Setiap orang percaya tidak hanya mengalami yang disebut baptisan air, berikut
ini proses keselamatan dihubungkan dengan pelbagai baptisan yang diajarkan
Perjanjian Baru.
Aspek-Aspek
Rohani Pelbagai Pembaptisan
Proses
|
Yang Dialami
|
Pelaku
|
Harapan Hasil
|
Pemberitaan
Injil
|
Dibaptis
dalam firman
|
Hamba
Tuhan dan Tuhan Yesus
|
Percaya
|
Dimeteraikan
dengan Roh Kudus
|
Dibaptis
ke dalam Tubuh Kristus
|
Tuhan
Yesus
|
Pengakuan
akan ke-Tuhan-an Yesus
|
Mengaku
Yesus adalah Tuhan
|
Dibaptis
ke dalam air
|
Hamba
Tuhan
|
Hati
nurani yang baru
|
Menerima
karunia Roh Kudus
|
Baptisan
Roh Kudus
|
Tuhan
Yesus dan Hamba Tuhan
|
Kuasa
untuk menjadi saksi
|
PASAL V
KESIMPULAN
Baptisan tidak hanya melulu baptisan
air, ada berbagai macam baptisan yang diajarkan oleh Perjanjian Baru, walaupun
secara eksplisit yang dikenal dan diterima serta diakui secara luas adalah
baptisan air. Penekanan yang berlebihan hanya kepada baptisan air yang
dilakukan gereja pada saat ini menimbulkan berbagai macam pertikaian dan
perpecahan.
Sudah saatnya gereja tidak hanya
berfokus pada baptisan air, tetapi juga harus memberikan perhatian kepada
keseluruhan pengajaran Perjanjian Baru sehubungan dengan pelbagai baptisan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar